HARI-HARI KUTU LONCAT
BEREBUT CARI “COKLAT”
MESTINYA partai hidup karena anggotanya.
Tapi di negeri ini justru terbalik, politisi cari kehidupan lewat partai. Maka
di musim rekrutmen caleg dewasa ini, banyak politisi jadi kutu loncat karena
mencari “coklat”. Dari mereka yang berkwalitas sampai yang sekedar politisi
abal-abal, berloncatan lahan baru yang diprediksi lebih menjanjikan. Bila
kalkulasinya tepat, beruntunglah mereka; bisa duduk manis di Senayan apa DPRD.
Tanggal 9 April 2013 tinggal sebulan
lagi, itulah deadline penyerahan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota DPR
maupun DPRD. Baik partai peserta Pemilu maupun politisi dan calon politisi
sama-sama sibuk. Partai menjaring dan mencari caleg untuk DPR dan DPRD,
sedangkan politisi mencari partai yang menjanjikan, yang diprediksi bisa
membawa perubahan ekonomi dirinya di masa mendatang. Maka partai Gerindra yang
hanya syaratkan bayar Rp 50.000,- di DPD Jatim, sekali gebuk sudah terima 300
caleg, meski yang dibutuhkan hanya 100 sesuai jumlah kursi di DPRD Jatim.
Hasil survei SMRC (Saiful Mudjani
Research & Consulting) memang berhasil mengubah perpolitikan nasional.
Selain merontokkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketum PD, banyak pula politisi
yang berloncatan keluar karena diprediksi partainya tak lagi menjanjikan.
Hanura misalnya, politisi sekaliber Akbar Faisal loncat ke NasDem, begitu pula
Enggartiasto dan Jefri Goevani dari Golkar juga berlabuh ke NasDem. Tapi Golkar
sendiri terima kutu loncat baru Misbakhun mantan napi asal PKS. Lily Wahid yang
merasa PKB sudah tidak menjanjikan lagi, juga ikutan hip.....loncat ke Golkar.
Partai Demokrat yang sedang bingung
mencari ketua umum, nampaknya tak diminati para kutu loncat. Bahkan, gencarnya
pasang iklan mencari 560 caleg, menandakan partai itu kekurangan kader untuk
mengisi kursi Senayan. Yang menarik, meski cari caleg terkesan “diobral”, DPD
Partai Demokrat Jatim mewajibkan Caleg tunjukkan bukti bahwa punya rekening minimal
Rp 250 juta. Alasannya, Demokrat tak mau kadernya mencari hidup dalam partai.
Artinya, orang siap menjadi politisi ketika urusan dapurnya sudah selesai. – gunarso ts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar