BENARKAH JOKOWI MENJADI
IKONNYA PARTAI MEGAWATI?
JOKOWI memang sukses memimpin Surakarta, dan DKI
Jakarta yang kini di tangan Jokowi – Ahok juga mulai menuju arah perbaikan.
Tapi jika Wong Solo ini kemudian dianggap sebagai ikonnya PDIP, benarkah?
Kasihan itu barang, mana kala ada pilgub “ditenteng-tenteng” Megawati untuk
mengerek suara calon PDIP. Buktinya di Jawa Barat, pasangan Rieke – Teten
Masduki hanya menjadi runer up.
Pilkada Jawa Barat telah usai. Meski
baru perhitungan sementara, 9 lembaga quick count menempatkan pasangan Ahmad
Heryawan – Dedy Miswar sebagai pemenang (32 %), sementara Rieke – Teten Masduki
di posisi kedua (27 %). Walhasil, bayangan indah Megawati bahwa PDIP akan
menuai sukses sebagaimana pilgub di DKI Jakarta, terhenti pada fatamorgana.
Justru calon PKS yang diprediksi banyak kalangan bakal mlenyek (hancur) gara-gara presiden partainya kena kasus korupsi,
malah berkibar. Pantas saja presiden PKS yang baru Anis Matta, matanya menjadi
berbinar-binar.
Bahwa tokoh beken bisa mendulang
suara, memang tak bisa dibantah. Tapi bila kemudian sosok beken Jokowi dianggap
sebagai ikonnya PDIP, masih bisa diperdebatkan. Tapi sepertinya Megawati sebagai
Ketum PDIP sangat meyakini, sehingga manakala ada pilgub dia menenteng-nenteng
Jokowi untuk mengerek suara calon PDIP. Saat di Jabar, Jokowi diajak ke
Bandung. Kemudian menjelang pilgub Sumatera Utara, Jokowi kembali dibawa-bawa.
Sayangnya, belum juga berangkat ke Medan, terlanjur sakit itu barang!
Benarkah Jokowi kader PDIP?
Sejatinya dia non partisan. Dia masuk PDIP hanya karena dalam pilkada calon
harus punya kendaraan politik. Tapi setelah jadi Walikota Solo dan juga
Gubernur DKI Jakarta kini, pernahkah dia ngomong politik? Dalam acara-acara
penting PDIP memang sering hadir dan berjaket merah pula, tapi itu hanya
sekedar oman-amin saja ibaratnya
orang kenduri. Juga dalam pilgub DKI Jakarta, awalnya Taufik Kiemas kan tidak
setuju Jokowi maju. Tapi setelah diyakinkan oleh Prabowo dan Gerindranya, barulah
dia melenggang! – gunarso ts.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar